Kabar mengejutkan datang dari industri game, di mana Just Cause 5 dikhawatirkan tidak akan berhasil jika dikembangkan oleh studio. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Christofer Sundberg, mantan Founder Avalanche Studios, yang kini mengungkapkan pandangannya terkait masa depan salah satu franchise ikonis tersebut. Informasi ini pertama kali dilaporkan melalui Gamebrott.
Christofer Sundberg membagikan pandangannya melalui akun Twitter/X pribadinya, setelah sebelumnya membahas pembatalan proyek Contraband. Ia menceritakan bagaimana dirinya dan tim melakukan presentasi Contraband pada tahun 2017 kepada Microsoft. Setelah kerja sama ditandatangani dan setelah kepergiannya dari studio pada tahun 2019, terdapat banyak perubahan dalam pengembangan game tersebut. Ia sempat mengungkapkan bahwa akan sangat fantastis jika Contraband bisa dirilis suatu hari nanti.

Alasan di Balik Pesimisme Just Cause 5
Setelah membahas Contraband, Christofer Sundberg secara langsung menjelaskan mengapa Just Cause 5 tidak akan berhasil di bawah kendali studio saat ini. Menurutnya, alasan utama di balik pesimisme ini adalah karena sangat sedikit anggota tim pengembangan original yang masih bertahan di Avalanche Studios. Christofer sendiri telah meninggalkan studio sejak tahun 2019.
Ketiadaan tim inti yang sebelumnya membangun fondasi franchise Just Cause menjadi poin krusial bagi Sundberg. Ia percaya bahwa keberhasilan sebuah game sangat bergantung pada visi dan semangat tim yang awalnya menciptakannya. Kehilangan talenta-talenta kunci ini, menurutnya, dapat mengikis esensi serta arah pengembangan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk franchise tersebut.

Respon Netizen dan Pencarian ‘Api’ Studio
Cuitan Christofer Sundberg mengenai Just Cause 5 tersebut mendapatkan berbagai respon dari netizen. Beberapa di antaranya beropini bahwa Just Cause 5 justru bisa menjadi penyelamat bagi studio dan tim pengembang saat ini. Mereka melihat potensi besar dalam franchise ini untuk kembali mengangkat nama Avalanche Studios.
Namun, sang founder tampaknya tidak sependapat dengan pandangan tersebut. Christofer merespon dengan keraguan, mempertanyakan bagaimana studio bisa menemukan kembali “api” atau semangat inovasi yang menjadi ciri khas mereka. Ia menekankan pentingnya mengambil risiko, kesiapan untuk membuat orang kesal, dan kemampuan untuk menciptakan game yang dianggap mustahil bagi banyak orang.
Semangat untuk memecahkan cetakan dan tidak hanya mengikuti tren adalah filosofi yang kuat baginya. Ini menunjukkan bahwa ia melihat lebih dari sekadar rilis game, tetapi juga integritas kreatif dan keberanian studio dalam berinovasi.

Filosofi Avalanche dan Permasalahan Just Cause 4
Christofer Sundberg juga menjelaskan bahwa Avalanche Studios pada awalnya dibangun dengan tujuan untuk “memecahkan cetakan”, bukan untuk masuk dalam cetakan yang sudah ada. Filosofi ini menekankan inovasi dan keberanian dalam menciptakan pengalaman game yang unik. Ini adalah inti dari identitas Avalanche Studios di masa awalnya.
Selain itu, ia turut memaparkan permasalahan yang terjadi pada Just Cause 4. Menurutnya, masalah tersebut sebagian besar disebabkan oleh dirinya yang (secara terpaksa) beralih dari kepemimpinan kreatif menjadi peran korporat. Faktor lain termasuk masalah dengan publisher, komposisi serta peran tim pengembangan, dan berbagai hal internal lainnya.
Christofer menyatakan kesedihannya melihat Just Cause 4, karena ia merasa game tersebut memiliki banyak potensi yang belum tergarap maksimal. Keterlibatan yang terbatas dalam aspek kreatif dan perubahan struktural internal disinyalir menjadi penghambat utama bagi game tersebut untuk mencapai puncaknya.

Pernyataan dari Christofer Sundberg ini secara tidak langsung menunjukkan skeptisisme mendalam terhadap masa depan franchise Just Cause yang telah ia ciptakan. Meskipun demikian, para penggemar tetap berharap bahwa Avalanche Studios yang sekarang dapat menemukan kembali semangat dan inovasi untuk mengembangkan franchise ini menjadi lebih baik di masa mendatang, terlepas dari keraguan sang founder.
